Kebumen – Salah satu komponen penting dalam
kurikulum merdeka yang diterapkan oleh Kementerian Agama adalah adanya Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA). Kegiatan
ini merupakan pembelajaran intrakurikuler yang salah satunya bertujuan
menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul serta produktif,
sekaligus mampu berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan.
Di MAN 2 Kebumen, P5RA untuk kelas X semester
genap dilaksanakan dengan program pengolahan sampah. Tujuan dari kegiatan ini
nantinya adalah daur ulang sampah menjadi pupuk, serta pemilahan sampah
bernilai ekonomis untuk disetorkan ke bank sampah sehingga menghasilkan profit.
Untuk mensukseskan program tersebut, MAN 2
Kebumen mengadakan sosialisasi kepada peserta didik kelas X. Agenda sosialisasi
bertempat di Masjid Baitul Hikmah, dibarengkan dengan kegiatan pramuka (Jum’at,
19/01/2024). Sebagai pemateri, dihadirkan Sri Hermanu Sasongko, ST, Sub
Koordinator Pengelolaan Persampahan DLHKP Kabupaten Kebumen.
Dalam pemaparannya, Sri Hermanu menyampaikan
bahwa sampah sampai saat ini masih menjadi problem besar. Dilihat dari skala
nasional, timbunan sampah per tahun mencapai 65,7 juta ton. “Sumber dari sampah
ini bermacam-macam, mulai dari rumah tangga dan ini yang terbanyak, lalu pusat
perniagaan, pasar tradisional, perkantoran, fasilitas publik, dan lainnya.
Adapun jenis sampah yang terbanyak adalah sisa makanan, lalu plastik, kertas,
karet / kulit, dan lainnya,” tutur Sri Hermanu.
Terkait regulasi pengelolaan sampah, lanjut
Sri Hermanu, sebenarnya telah disusun berbagai aturan mulai dari Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, sampai Peraturan
Bupati. “Maka ini menjadi tugas dan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat. Setidaknya ada 3 langkah yang bisa dilakukan, yakni pembatasan
timbulan sampah, pemanfataan kembali, dan daur ulang,” lanjunya.
“Gerakan minim sampah juga bisa dilakukan,
diantaranya dengan menggunakan wadah guna ulang, menghindari menggunakan wadah
dan kemasan plastik sekali pakai, dan memanfaatkan kembali semaksimal mungkin
barang-barang yang masih layak pakai. Untuk tindak lanjut pengelolaan sampah,
maka masyarakat bisa memilih sampah dari rumah, mana sampah organik dan mana
yang anorganik. Yang organik bisa dikomposkan, yang anorganik bisa dibawa ke
bank sampah agar didaur ulang,” pungkasnya.
Dalam keguiatan tersebut, Sri Hermanu tidak
sekedar memberikan pemaparan materi, tetapi juga peserta didik diminta praktek
mengumpulkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik akan dikomposkan,
sedangkan sampah anorganik akan dijual ke bank sampah.
Menanggapi kegiatan tersebut, Drs. Warsam,
M.Pd., Kepala MAN 2 Kebumen, menyambut baik dan mendorong sepenuhnya agar bisa
berjalan maksimal. Pihaknya berharap, bermula dari madrasah anak-anak terbiasa
memilih, memilah, dan mengelola sampah. Hasilnya bukan sekedar kebersihan
madrasah, tapi juga pupuk kompos yang berguna untuk cocok tanam, serta nilai
ekonomis hasil dari penjualan sampah anorganik.
“Berawal dari madrasah, diharapkan juga
dipraktekkan di rumah masing-masing. Ini menandakan pembelajaran dinilai
sukses, karena menjadi karakter yang melekat pada peserta didik. Sehingga
dimana pun ia berada, di madrasah, di rumah, dimana saja, ia sadar akan
pentingnya pengelolaan sampah. Sadar sejak masih remaja, semoga terus terpupuk
kesadarannya sampai tua nanti, sehingga di hari mendatang Indoenesia bebas dari
masalah sampah,” ungkap Warsam, Sabtu (20/01/2024).
Sementara itu, Mokh. Fakhruddin Laely,
S.Pd.,M.Pd., staf Waka Sarpras dan salah satu pelaksana program, menyatakan
bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle
(TPS3R) Panjer, Kebumen, untuk penyaluran sampah anorganik.
“Sampah organik nanti dikumpulkan dan
dijadikan kompos. Nanti akan kita gunakan untuk program green house yang
letakknya di dekat tempat parkir. Adapun yang anorganik akan dikumpulkan dan kita
kerjasama dengan bank sampah untuk penjualannya. Rencananya dengan TPS3R
Selang. Jadi, sampah yang ada di madrasah semuanya berguna,” tutur Fakhruddin.
(Anas)
Posting Komentar
Terimakasih berkenan untuk memberikan komentar pada tulisan ini. Mohon hargai sesama dan gunakan bahasa serta penulisan yang baik dan sopan. Beberapa komentar menunggu moderasi terlebih dahulu untuk dapat ditayangkan secara publik. ... salam hormat!