(Hey ... para perindu sepi,
mendekatlah sini,
kan kuceritakan kerinduanku,
kepada dia yang sejarak empat zona waktu,
....
denganku)
......
Ku awali ini
Dengan memohonkan ampun diri
Kepada Dia Sang pembolak-balik hati
......
Sudah sesaat dahulu
Ku mendengar cerita tentangmu
Ku membaca tentangmu
Ku melihat gambar dirimu
Yang ku ingat tentang saat itu
Belum seperti ini, aku merinduimu
Wahai dirimu
Yang diriku terpisah,
sejarak empat zona waktu
Pengecut itulah aku!
Karena kuingkari azamku
Tuk bersimpuh sujud di debu tanahmu
Sungguh keras hati ini
Karena tak mau akui
Betapa berdegup hati
Saat sekelebat melihatmu berdiri
Wahai dirimu
Yang diriku terpisah,
sejarak empat zona waktu
Sungguh pertemuan dengamu
Telah menyisakan luka di hati ini
Menyisakan ruang yang sulit terdefinisi
dan
Serasa ingin kubalut tangan ini
Agar rasa dan aromamu tak kan pernah pergi
Meski aku sadar itu tak kan mungkin terjadi
Wahai dirimu
Yang diriku terpisah,
sejarak empat zona waktu
Engkau memang bukanlah apa-apa
Dan juga tak bisa apa-apa
Wahai dirimu
Yang diriku terpisah,
sejarak empat zona waktu
Ijinkanlah aku untuk selalu memuliakanmu
Ijinkanlah aku untuk selalu menyimpan harap
Agar kelak denganmu aku dapat kembali bertatap
Posting Komentar
Terimakasih berkenan untuk memberikan komentar pada tulisan ini. Mohon hargai sesama dan gunakan bahasa serta penulisan yang baik dan sopan. Beberapa komentar menunggu moderasi terlebih dahulu untuk dapat ditayangkan secara publik. ... salam hormat!